Kabayan
lived in the village fifteen years ago.The village is peaceful and the air is
fresh.So living there is good for health. The people living in the village know
one another. They often get together when there is one who needs help on
special occasion especially.
However
Kabayan left village to get job in the big city. Kabayan wanted to get better
earnings. In big city Kabayan could continue study to higher education.
Singkatnya
Kabayan tiba di Jakarta. Kabayan melihaat banyak terminal dan mencoba coba
menaiki mobil yang kearah mana saja, ada
yang kernetnya nyaring berteriak “RAMBUTAN!” “RAMBUTAN!” Kabayan naik mobil
tersebut mobil terus melaju lama sampai
kabayan terkantuk-kantuk lalu dikagetkan dengar suara kernet “BANG!” rambutan
habis!” Kabayan celingukan turun, dan bertanya dalam hati …mana rambutannya…
ngga ada..boro-boro… pohon rambutan ngga ada… apalagi buahnya. Kabayan mencoba
lagi naik mobil lain kemana mana diantaranya ke kembangan, kebon nanas, kebon
jeruk, pondok cabe, pondok labu, pondok aren, sampe mangga dua. Kabayan
menggerutu….semua nama hasil kebun,sawah,nama buah…tapi mana…yang ada malah
aliran mobil yang merayap dijalan raya,belantara gedung-gedung dan lautan
manusia.
Pengalaman
pertama tersebut Kabayan ceritakan pada Dul sahabatnya, Dul tersenyum.
Kabayan: gorong-gorong banyak sekali, luas, terutama dibawah gedung
bertingkat, yang mengherankan saya isinya bukan air tapi mobil berderet-deret banyak.
Dul:
Kabayan… itu namanya BASEMENT bukan GORONG-GORONG. (Dul menahan tawa)
Kabayan:
Dan baru-baru ini waktu ada banjir di Jakarta, saya kena macet
dijalan,berjam-jam motor saya tidak ber
gerak di jalan raya,dan mesin motor tetap
dihidupkan lalu motor didepan saya cari celah,lewat jalan tikus saya ikuti daripada diam berjam-jam dijalan
raya,beberapa motor yang mengikuti terus melajumengikuti alur jalan tikus, malah berujung di jalan
buntu, terpaksa balik lagi.
(Dul
menyeringai menahan ledakan tawa)
Kabayan:
Hari kedua , berangkat lagi, kena macet lagi, dan diam berjam-jam di jalan
raya, maju kena..mundur kena banjirnya belum surut , motor depan saya cari
celah lewat jalan tikus saya ikuti daripada berjam-jam di jalan raya terus mengikuti alura jalan
tikus lalu…ternyata dia masuk ke pekarangan rumahnya sendiri, masa iya saya ikutan masuk juga, kan bukan
rumah saya, ya udah saya balik lagi.
(Dul
meledakkan tawanya)
More and
more people live in big city.Many people work in factories and offices.They
cannot grow their own food. They have to buy it.They also need money for many
other things, houses, transport, electricity and entertainment. Kabayan could also get various entertainment
and better information.Big city really attracted Kabayan to come and stay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar