Senin, 04 Maret 2013

KABAYAN HAD GONE ASTRAY



Kabayan lived in the village fifteen years ago.The village is peaceful and the air is fresh.So living there is good for health. The people living in the village know one another. They often get together when there is one who needs help on special occasion especially.
However Kabayan left village to get job in the big city. Kabayan wanted to get better earnings. In big city Kabayan could continue study to higher education.

Singkatnya Kabayan tiba di Jakarta. Kabayan melihaat banyak terminal dan mencoba coba menaiki mobil yang kearah  mana saja, ada yang kernetnya nyaring berteriak “RAMBUTAN!” “RAMBUTAN!” Kabayan naik mobil tersebut  mobil terus melaju lama sampai kabayan terkantuk-kantuk lalu dikagetkan dengar suara kernet “BANG!” rambutan habis!” Kabayan celingukan turun, dan bertanya dalam hati …mana rambutannya… ngga ada..boro-boro… pohon rambutan ngga ada… apalagi buahnya. Kabayan mencoba lagi naik mobil lain kemana mana diantaranya ke kembangan, kebon nanas, kebon jeruk, pondok cabe, pondok labu, pondok aren, sampe mangga dua. Kabayan menggerutu….semua nama hasil kebun,sawah,nama buah…tapi mana…yang ada malah aliran mobil yang merayap dijalan raya,belantara gedung-gedung dan lautan manusia.

Pengalaman pertama tersebut Kabayan ceritakan pada Dul sahabatnya, Dul tersenyum.                                                           Kabayan: gorong-gorong banyak sekali, luas, terutama dibawah gedung bertingkat, yang mengherankan saya isinya      bukan air tapi mobil berderet-deret banyak.
Dul: Kabayan… itu namanya BASEMENT bukan GORONG-GORONG. (Dul menahan tawa)

Kabayan: Dan baru-baru ini waktu ada banjir di Jakarta, saya kena macet dijalan,berjam-jam motor saya tidak ber          gerak di jalan raya,dan mesin motor tetap dihidupkan lalu motor didepan saya cari celah,lewat jalan tikus                saya ikuti daripada diam berjam-jam dijalan raya,beberapa motor yang mengikuti terus melajumengikuti          alur jalan tikus, malah berujung di jalan buntu, terpaksa balik lagi.

(Dul menyeringai menahan ledakan tawa)     
Kabayan: Hari kedua , berangkat lagi, kena macet lagi, dan diam berjam-jam di jalan raya, maju kena..mundur kena       banjirnya belum surut , motor depan saya cari celah lewat jalan tikus saya ikuti daripada berjam-jam                         di jalan raya terus mengikuti alura jalan tikus lalu…ternyata dia masuk ke pekarangan rumahnya sendiri,          masa iya saya ikutan masuk juga, kan bukan rumah saya, ya udah saya balik lagi.

(Dul meledakkan tawanya)
More and more people live in big city.Many people work in factories and offices.They cannot grow their own food. They have to buy it.They also need money for many other things, houses, transport, electricity and entertainment.  Kabayan could also get various entertainment and better information.Big city really attracted Kabayan to come and stay.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar